Namun ia tak menyerah. Ia bekerja keras, mencari uang untuk membiayai sekolah kedokteran. Ketika ia akhirnya mendaftar, sebanyak 29 universitas menolaknya mentah-mentah.
Blackwell sampai harus menghampiri universitas dan menemui rektorat demi meyakinkan mereka untuk menerimanya kuliah. Berulang kali ia disarankan untuk berpakaian seperti lelaki dan berpura-pura menjadi lelaki agar diterima kuliah.
Namun ia menolak. Pada akhirnya, ia diterima kuliah di Hobart College (dulu Geneva Medical College) secara tak sengaja. Bagaimana bisa? Rupanya, rektorat dan fakultas yang mengevaluasi mahasiswa-mahasiswa, membuat voting untuk mengizinkannya berkuliah.
Voting itu diberikan kepada 150 mahasiswa pria yang mendaftar. Universitas memutuskan jika satu orang keberatan, maka Blackwell tidak akan diterima kuliah. Seratus lima puluh mahasiswa pria itu mengira voting tersebut hanyalah lelucon.
Maka mereka pun bercanda dan memilih voting yang mengizinkan Blackwell kuliah. Tak disangka, rupanya seluruh 150 mahasiswa pria itu memilih voting yang pada akhirnya memenangkan Blackwell.