6 Pelajaran Bisnis untuk Pengusaha dari Hermanto Tanoko
1. Tidak Berfoya-Foya Sebelum Sukses
Hermanto menceritakan bahwa ibunya pernah membeli ayam untuk dimasak opor sebagai hidangan makan malam keluarga. Saat itu, kondisi keuangan keluarga Tanoko masih jauh dari kata aman.
Sehari-hari, Hermanto dan saudara-saudara terbiasa makan nasi jagung dengan lauk sederhana. Namun pada suatu malam, sang ibu memutuskan untuk memasak ayam. Ketika sang ayah pulang, rupanya Sutikno Tanoko malah enggan menyentuh masakan itu.
“Waktu papa pulang, papa lihat di meja makan ada ayam, bukannya gembira tapi ngomong ‘Sekarang ini kita belum saatnya makan ayam’, masakan itu tidak dimakan. Ini satu pelajaran dari papa yang tidak mungkin terlupakan,” tutur Hermanto.
Sutikno Tanoko juga konsisten berhemat untuk mengatur keuangan usaha. Ia lebih memilih naik bus dibanding menyewa mobil dalam perjalanan bisnisnya.
2. Kreatif dan Rajin Berinovasi
Sutikno memulai Avian dengan 18 karyawan saja. Saat itu sang ayah menyewa lahan untuk membuka toko cat, menjual cat impor. Sutikno yang terkenal dengan reputasi yang baik, dipercaya oleh rekan-rekan importirnya untuk konsinyasi cat.