IDXChannel - Ada banyak cerita inspiratif singkat dalam kehidupan sehari-hari yang bisa meningkatkan taraf kehidupan Anda. Setiap orang pasti menginginkan hidup yang lebih bermanfaat.
Oleh sebab itu, dengan membaca cerita inspiratif dari sosok yang lebih dulu meraih kesuksesannya bisa jadi penyemangat kita untuk mendapatkan sesuatu yang sama dengan mereka.
Nah, berikut ini tim IDXChannel telah merangkum beberapa cerita inspiratif singkat dari berbagai sumber. Simak ulasan dan cerita berikut ini dengan seksama.
7 Cerita Inspiratif Singkat
1. Sebuah Jalan Menuju Kesuksesan
Di sebuah kelas, seorang murid berbicara dengan gurunya. Ia bertanya, “Guru, bisakah engkau tunjukkan dimana jalan menuju sukses ?“Uhm…..,”. Sang guru terdiam sejenak. Tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan. Anak muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru.
Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru. “Ha! Ini jalan buntu!” Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan. Ia terpaku kebingungan, “Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru.”
Kembali, Anak muda itu berbalik menemui sang guru untuk bertanya sekali lagi, “Guru, yang manakah jalan menuju sukses.”. Sang guru tetap menunjuk ke arah yang sama. Anak muda itu kembali berjalan ke arah itu lagi. Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi. Ia berpikir, ini pasti hanya gurauan. Dan anak muda itu pun merasa dipermainkan.
Emosi dan dengan penuh amarah ia menemui sang guru, “Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, bicaralah!”
Sang guru akhirnya berbicara, “Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu.” Siapa bilang tembok adalah tujuan akhir?
2. Si Penebang Kayu
Suatu ketika, seorang pemuda yang sangat kuat meminta pekerjaan pada seorang saudagar kayu, dan dia mendapatkannya. Upah yang ditawarkan sesuai keinginannya, lokasi pekerjaannya pun dekat dengan rumahnya. Oleh karena itu, sang pemuda bertekad untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.
Akhirnya, saudagar memberinya kapak dan menunjukkan area tempat penebangannya. Hari pertama penebang pohon membawa 21 batang pohon. "Wah, hebat kamu kuat sekali, bisa membawa pulang kayu sebanyak ini dalam satu hari," kata saudagar kayu yang merupakan atasannya sekarang.
Termotivasi oleh perkataan itu, sang pemuda menebang kayu dengan usaha yang lebih keras keesokan harinya. Tetapi, hari itu ia hanya bisa membawa 17 batang pohon. Hari ketiga dia berusaha lebih keras lagi, tetapi dia hanya bisa membawa 10 pohon. Hari demi hari, pohonnya makin berkurang.
"Aku pasti telah kehilangan kekuatanku," pikir penebang kayu itu. Dia menghadap kepada saudagar kayu dan meminta maaf, mengatakan bahwa dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
"Kapan terakhir kali kau mengasah kapak yang kau gunakan?" tanya bos itu. "Mempertajam? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak saya. Saya sangat sibuk mencoba menebang pohon."
Terkadang bekerja keras saja tidaklah cukup untuk mencapai kesuksesan. Kita juga harus bekerja dengan cerdas! Pemuda itu sebetulnya memiliki potensi yang hebat untuk memotong kayu. Sayangnya, ia tidak memiliki sikap yang tepat untuk dapat berhasil dalam tugas khusus ini. Melalui kerja keras dan sikap yang cerdas, tidak ada yang mustahil dalam hidup ini.
3. Tali Gajah
Ketika seorang pria sedang melewati gajah, dia tiba-tiba berhenti, bingung dengan kenyataan bahwa makhluk besar ini hanya diikat dengan tali kecil di kaki depan mereka. Tidak ada rantai, tidak ada kandang. Jelas bahwa gajah dapat ini bisa saja, melepaskan diri dari ikatan mereka. Namun untuk beberapa alasan, mereka tidak melakukannya.
Dia melihat seorang pelatih di dekatnya dan bertanya mengapa hewan-hewan ini hanya berdiri di sana dan tidak berusaha untuk melarikan diri. “Yah,” kata pelatih, “ketika mereka masih sangat muda dan jauh lebih kecil, kami menggunakan tali dengan ukuran yang sama untuk mengikat mereka dan, pada usia itu, cukup untuk menahan mereka.
Saat mereka tumbuh dewasa, mereka dikondisikan untuk percaya bahwa mereka tidak dapat melepaskan diri. Mereka percaya tali itu masih bisa menahan mereka, jadi mereka tidak pernah mencoba melepaskan diri.”
Pria itu terheran-heran. Hewan-hewan ini kapan saja dapat melepaskan diri dari ikatan mereka, tetapi karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka terjebak di tempat mereka berada. Seperti gajah, berapa banyak dari kita yang menjalani hidup dengan berpegang pada keyakinan bahwa kita tidak dapat melakukan sesuatu, hanya karena kita pernah gagal sebelumnya?
Kegagalan adalah bagian dari pembelajaran, sehingga kita tidak boleh menyerah dalam perjuangan hidup.
4. Rintangan di Jalan Kita
Dahulu kala ada seorang raja yang sangat kaya dan ingin tahu. Raja ini memiliki batu besar yang ditempatkan di tengah jalan. Kemudian dia bersembunyi di dekatnya untuk melihat apakah ada orang yang mencoba memindahkan batu raksasa itu dari jalan.
Orang pertama yang lewat adalah beberapa saudagar dan abdi dalem terkaya raja. Alih-alih memindahkannya, mereka hanya berjalan di sekitarnya. Beberapa dengan keras menyalahkan Raja karena tidak memelihara jalan. Tak satupun dari mereka mencoba memindahkan batu itu.
Akhirnya, seorang petani datang. Tangannya penuh dengan sayuran. Ketika dia sampai di dekat batu, daripada hanya berjalan di sekitarnya seperti yang dilakukan orang lain, petani itu meletakkan bebannya dan mencoba memindahkan batu itu ke sisi jalan. Butuh banyak usaha tetapi dia akhirnya berhasil.
Petani itu mengumpulkan bebannya dan siap untuk pergi ketika dia mengatakan sebuah dompet tergeletak di jalan di mana batu itu berada. Petani itu membuka dompetnya. Dompet itu diisi penuh dengan koin emas dan catatan dari raja. Catatan raja mengatakan emas dompet itu adalah hadiah untuk memindahkan batu dari jalan.
Raja menunjukkan kepada petani, tentang apa yang banyak dari kita tidak pernah mengerti. Di mana setiap rintangan menghadirkan kesempatan untuk memperbaiki kondisi kita.
5. Lima Menit Lagi
Ada seorang nenek yang duduk di dekat seorang pria. Mereka sedang mengamati anak dan cucunya bermain di taman kota. “Lihatlah, gadis kecil yang berbaju kuning itu cucuku,” kata sang nenek sambil menunjuk ke arah gadis kecil yang sedang bermain ayunan. “Wah cantik sekali cucu anda,” jawab pria itu. “Anda melihat anak laki-laki yang sedang bermain pasir mengenakan jaket berwarna cokelat? Dia anakku,” ujar pria itu.
Sambil memandangi jam tangannya, pria itu memanggil anaknya dan menyuruhnya untuk segera pulang. “Ayah, beri aku waktu lima menit lagi ya. Aku belum puas bermain,” kata anaknya dengan wajah memelas.
“Baiklah, lima menit lagi,” jawabnya. Sang anak kembali bermain pasir dengan riangnya. Lima menit kemudian, pria itu berdiri dan memanggil anaknya kembali, “Nak, ayo pulang, sudah lima menit berlalu.” Lagi-lagi anaknya memohon, “Ayah, lima menit lagi ya. Kan hanya lima menit saja. Boleh ya, ayah.” Pria itu hanya mengangguk menyetujui permintaan anaknya.
6. Sepiring Es Krim
Pada hari-hari ketika es krim sundae harganya jauh lebih murah, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun memasuki kedai kopi hotel dan duduk di meja. Seorang pelayan meletakkan segelas air di depannya.
“Berapa harga es krim sundae?”
"50 sen," jawab pelayan itu.
Anak kecil itu mengeluarkan tangannya dari sakunya dan mengamati sejumlah koin di dalamnya.
“Berapa harga sepiring es krim polos?” Saya telah bertanya. Beberapa orang sekarang sedang menunggu atau meja dan pelayannya agak tidak sabar.
"35 sen," katanya kasar.
Anak kecil itu kembali menghitung koin. "Aku akan memesan es krim biasa," katanya.
Pelayan membawa es krim, meletakkan tagihan di atas meja dan berjalan pergi. Anak laki-laki itu menghabiskan es krim, membayar kasir dan pergi. Ketika pramusaji kembali, dia mulai mengelap meja dan menelan ludah dengan susah payah pada apa yang dilihatnya.
Di sana, diletakkan rapi di samping piring kosong, ada 15 sen – tipsnya.
7. Emas dan Tanah
Suatu hari, emas dan tanah sedang bersama. Emas merasa dirinya baik karena tubuhnya memiliki warna berkilauan dan banyak dipakai orang-orang sebagai perhiasan. Emas juga bangga karena ia disimpan di tempat yang rapi, bersih, serta diberi pengamanan ketat. Sedangkan tanah hanya diinjak-injak dan tidak pernah diperlakukan seperti emas.
Ia pun mengejek tanah, “Hei tanah. Lihatlah penampilanmu yang jelek dan kusam itu. Tubuhmu tidak berkilau layaknya aku,” katanya sambil memamerkan tubuhnya yang berkilau terkena pantulan matahari.
“Ya, kamu benar. Aku memang tidak berkilau sepertimu. Tapi, apakah kamu bisa menumbuhkan buah yang manis? Apakah kamu bisa menumbuhkan bunga yang indah? Apakah kamu bisa menumbuhkan pohon untuk berteduh manusia? Dan apakah kamu bisa menjadi tempat untuk membangun rumah tempat para manusia merasa tenang dan aman?” jawab tanah dengan tenang. Emas mendadak terdiam.
Itulah beberapa cerita inspiratif singkat dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dijadikan motivasi. Semoga cerita ini bisa memberikan dampak positif sekaligus bisa berguna untuk Anda.