Ekspansi internasional Bata tiba di Hindia Belanda pada 1931, dengan pembukaan gudang impor sepatu Bata di Tanjung Priok. Setelahnya, Bata sukses menjadi raja sepatu di Hindia Belanda, terlebih usai membangun pabrik di Kalibata pada 1939.
Sejak saat itu, Bata dikenal sebagai merek sepatu dengan harga merakyat. Banyak anak sekolah menggunakan sepatu Bata. Selain itu, Bata juga memiliki dan mengelola beberapa merk lain, seperti North Star dan Marie Claire.
Belum lama ini, nama Bata menjadi perbincangan di internet usai perusahaan mengumumkan penutupan pabrik di Purwakarta. Manajemen Bata mengumumkan lewat keterbukaan informasi pada 30 April silam.
Corporate Secretary Bata Hatta Tutuko menyebutkan bahwa perseroan telah berupaya menangani kerugian dan tantangan industri selama empat tahun terakhir, namun sayang industri tak dapat pulih seperti semula.
“Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Purwakarta terus menurun. Sehingga kapasitas produksi pabrik melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan,” tulis Hatta.
Itulah ulasan menarik tentang asal muasal brand Bata yang berasal dari pabrik sepatu di Ceko. (NKK)