Septian menceritakan perjalanan sebelum ia memutuskan tertarik pada interior desain. Septian mengaku setelah lulus kuliah ia sempat bekerja di salah satu konsultan di Nepal kurang lebih selama satu tahun ia mengaku banyak sekali pelajaran yang bisa diambil salah satunya yaitu bernegosiasi.
Septian juga memiliki bisnis fashion yang sudah berjalan cukup lama pada saat itu ia mendevelop brand tas yang sebelumnya belum memiliki brand ia juga mengaku sudah merasakan trail and error hingga kini ia menemukan formulanya.
Selain fashion Septian juga sempat mencoba bisnis kuliner yang hanya bertahan selama dua bulan, ia juga sempat membuka bisnis properti namun proyek tersebut tidak jalan dikarenakan banyak faktor yang membuat bisnis tersebut tidak berjalan dengan baik.
Septian mengaku pada pandemi COVID-19 usaha tasnya menurun hingga 90% selama tiga bulan berturut-turut. Lalu ia bertemu dengan teman desain interior dan memutuskan untuk berkolaborasi. Septian pada bagian marketing dan rekannya pada bagian produksi dan sebagainya.
Septian juga mengungkapkan bisnis Interia Studio sempat hampir tutup pada bulan keempat dikarenakan ada sesuatu yang perlu diperbaiki yaitu pada sistem sales. Awal beroperasi, Interia Studio hanya memiliki empat karyawan, dengan satu orang yang menangani digital marketing, sebab bisnis Interia berbasis online.