"Awal-awal mencari portofolio dulu, untung rugi tidak kami pikirkan. Apa saja disikat, yang penting perbanyak portofolio. Dua bulan pertama mengejar itu. Bulan keempat mulai dapat prospek, konsumen juga sudah mengenal brand. Tapi ada masalah di sales, terutama di dedicated sales," tuturnya.
Sampai pada akhirnya ia konsultasi dengan konsultan profesional untuk menangani sistem dedicated sales dan mulai memperbaiki sistemnya dari awal. Proses ini membutuhkan waktu satu bulan, hingga bisnis kembali beroperasi dengan sistem yang sudah rapi.
Kendala bisnis desain interior, tentu saja soal komplain. Sementara soal penjualan, Interia harus menghadapi pola konsumsi jasa desain interior yang cukup musiman, sebab tidak setiap hari orang membangun rumah. Namun saat ini, Interia sudah cukup berkembang, dengan 12 tim untuk tiap-tiap tugas.
Kini Interia Studio berhasil menembus angka sales dari banyak pesanan konsumen, yang nilai jasanya bisa mencapai hingga miliaran dalam hitungan tahun, berkat kerja keras dan terus belajar dari kesalahan. Interia juga merambah ke bisnis arsitektur dan pembuatan furnitur. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani