Namun ketika Perang Dunia II, tepatnya saat Jepang menjajah Indonesia, bisnis jamu mereka terganggu. Keluarga Siem Thiam Hie kemudian mengungsi ke Semarang.
Setelah perang selesai, keluarga Siem Thiam Hie memilih menetap di Semarang. Selain itu, mereka juga memilih bisnis jamu yang bisa mengobati batuk, pilek, dan pencernaan.
Diketahui, pada 1951 pabrik Sido Muncul didirikan oleh Agustinus Rachmat Sulistyo. Pada 1967, pabrik diserahkan kepada Desi Sulistyo. Selanjutnya, pada 1974 diserahkan kepada Irwan Hidayat.
Hingga saat ini di bawah kepemimpinan Irwan Hidayat, nama Sido Muncul pun semakin besar. Adapun pada 1975, usaha yang berawal CV menjadi PT dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.
(SLF)