Keempatnya berupaya mencari resep bebek paling tepat dan enak. Tes rasa dilakukan kepada teman dan tetangga sekitar, dengan membandingkannya dengan rasa bebek goreng yang ditawarkan warung lain.
Keempatnya menargetkan, dari 10 orang yang mencicipi, delapan orang di antaranya harus menyatakan dan mengakui bahwa rasa bebek gorengnya lebih enak dibanding rasa bebek milik kompetitor.
Uji coba dan tes rasa ini berlangsung selama berbulan-bulan. Bisnis tidak dibuka sebelum resep terbaik ditemukan. Hasilnya, 10 dari 10 orang yang mencicipi bebek secara blind test itu menyatakan bebek goreng Kaleyo lebih enak dibanding kompetitor.
Uji coba berbulan-bulan ini berbuah hasil. Pelanggan akhirnya suka dengan rasa yang ditawarkan Bebek Kaleyo. Bisnis yang semula dimulai dengan warung tenda itu akhirnya berkembang hingga pendirinya mampu membangun bangunan restoran permanen.
Dari satu restoran, perlahan-lahan keempatnya mengembangkan bisnis Bebek Kaleyo hingga mampu membuka puluhan cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Hebatnya lagi, ekspansi ini dilakukan dengan modal sendiri.