Yukka lantas memanfaatkan peluang itu dengan membuka pesanan sepatu hasil desainnya dengan sistem pre-order. Yukka merogoh tabungan Rp3,5 juta, ditambah uang Putera senilai Rp3,5 juta, mereka berhasil memesan 40 pasang sepatu.
Inilah awal pendirian Brodo. Merek ini sendiri baru branding pada 2010. Artinya, saat ini Brodo sudah berdiri lebih dari 10 tahun di Indonesia. Yukka dan Putera mulai mengembangkan bisnisnya secara perlahan.
Mereka memanfaatkan channel-channel penjualan online untuk memperluas branding dan pangsa konsumen. Halaman Facebook, Instagram pun dimanfaatkan untuk mengenalkan produk-produk Brodo ke masyarakat luas.
Konsumen Brodo pun makin banyak. Yukka yang awalnya berbisnis secara online, kini mampu menghadirkan produk-produk Brodo di toko offline. Pertama kali muncul secara offline, Brodo bekerja sama dengan The Good Depts untuk mengikuti bazar Brightspot Market.
Saat ini, Brodo sudah membangun beberapa toko offline di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bekasi. Brodo juga membangun gudang untuk menyimpan produk-produk ready stock yang siap dijual ke konsumen.