Mohammad Yan Yusuf
Barulah pada 1963 kebakaran itu terjadi kemudian memusnahkan usaha. Termasuk di tahun sama, Oei meninggal dan mewariskan harta ke kedua anaknya itu.
Inilah Kisah Sukses Hartono Bersaudara yang Melegenda. (FOTO : MNC MEDIA)
Kebakaran itu kemudian membuat perusahaan Djarum mengalami kondisi yang tak stabil. Namun berkat dua bersaudara Hartono, Djarum bisa bertumbuh menjadi perusahaan raksasa.
Namun kembali kakak beradik ini kemudian maju 1972 Djarum terus maju dan mulai mengekspor produk rokoknya ke luar negeri.
Hingga akhirnya munculnya Djarum Super pada 1981. Sampai akhirnya perusahaan ini berhasil memiliki lebih dari 75 ribu karyawan.
Banyak Berinvestasi
Terlepas dari itu, kedua kakak adik ini mampu membuat Group Djarum yang dipimpinnya pun melebarkan sayap ke banyak sektor. Termasuk berinvestasi di perbankan, properti, agrobisnis, elektronik dan multimedia.
Selain dalan bisnis dan investasi yang dilakukan Group Djarum ini memperkokoh imperium bisnisnya yang berawal di tahun 1951.
Termasuk ketika keduanya kembali memegang saham utama BCA dengan 51 persen. Tidak Belum puas bisnis tersebut, kakak beradik ini melebarkan sayap lagi ke bisnis properti.
Banyak proyek yang dipegang oleh Group Djarum, salah satu yang paling besar adalah mega proyek Grand Indonesia 2004-2008.
Selain itu, proyek yang mencakup hotel, pusat belanja, renovasi untuk Hotel Indonesia, gedung perkantoran 57 lantai dan apartemen. Total invetasinya sekitar Rp1,3 triliun kala itu.
Selanjutnya merambah ke sektor agribisnis. Tahun 2008 Budi dan Michael Bambang Hartono memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektar, terletak di provinsi Kalimantan Barat.
Hingga pada 2019, keduanya memiliki kekayaan bersih sebesar USD37,3 miliar atau sekitar Rp526,11 triliun kala itu. Tercatat sebagai orang terkaya pertama di Indonesia.
Selain itu, keluarga Hartono menempati urutan teratas selama 11 tahun berturut-turut versi Forbes. Sebagian besar kekayaan diperoleh dari kepemilikan atas saham BCA. Serta perusahaan rokok Djarum.
