Andini Aprysheila/SEO
Jenjang Karir yang Menjanjikan
Tak hanya itu yang menjadi motivasi Lugas untuk mantap mendaftarkan diri. Dirinya juga terdorong karena melihat PoltekAD merupakan sekolah berkualitas bagus dengan jenjang karir jelas bagi lulusannya.
Mengingat dirinya merupakan anak pertama dan juga sebagai salah satu tumpuan untuk menafkahi keluarga. Dan masih melihat ini menjadi kesempatan besar baginya untuk mengakhiri statusnya sebagai tukang gorengan.
Inilah Kisah Sukses Tukang Gorengan Jadi TNI AD. (FOTO: MNC Media)
Bermodalkan Rp80 Ribu Berangkat ke Ibu Kota
Lolos seleksi pertama merupakan awal kisah tukang gorengan menjadi TNI. Lolos seleksi juga mengharuskan dirinya pergi ke ibu kota untuk melaksanakan proses seleksi selanjutnya.
Selama keberangkatan, ia menggadaikan kendaraan motornya sebagai modal pergi ke Jakarta. Namun uang hasil gadaian nya sebagian besar ia serahkan ke sang ibu. Mulanya ia tak memberitahu ibu dan keluarganya akan mendaftar TNI, Lugas berbohong akan berangkat mencari pekerjaan di Jakarta.
Beruntungnya selama proses seleksi, semua akomodasi gratis. Dan akhirnya Lugas diterima. Barulah ketika itu ia menceritakan kepada ibunya, seraya izin ikut pendidikan di Bandung selama 5 bulan.
Di hari kelulusan ia kedatangan ibu dan adiknya, yang tak pernah ia sangka. Bahkan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, SE, MM juga ikut menghampiri dan memeluknya kala itu. Lugas menyebutkan momen itu, merupakan pengalaman yang tak terlupakan.
Itulah kisah tukang gorengan yang menginspirasi. Meski dulunya hanya seorang tukang gorengan, namun latar belakang bukanlah menjadi halangan Sertu Andah Lugas Dhinata sukses jadi TNI AD.
