Semula Twitter hanya digunakan oleh penggunanya sebagai situs web tempat mereka mengunggah kehidupan mereka dan belum tentu penting bagi orang lain. Seiring berjalannya waktu, Twitter menjadi media jejaring sosial yang digunakan untuk mengunggah berbagai informasi penting dan berguna di dalamnya. Banyak tokoh mulai dari petinggi perusahaan, tokoh kenegaraan, hingga selebritis pun mulai bergabung dengan media sosial yang satu ini.
Sayangnya, Jack Dorsey tak lagi memegang posisi strategis di Twitter sejak 2008 silam. Posisinya digantikan oleh Williams dan Dick Costolo. Dorsey kemudian mendirikan sebuah perusahaan bernama Square satu tahun setelah dirinya dipecat. Namun, pada tahun 2015, Jack Dorsey kembali menjabat sebagai CEO Twitter hingga penghujung 2021. Setelah Jack Dorsey mundur dari perusahaan ini, posisinya pun digantikan oleh Parag Agrawal.
Alih-alih dijalankan hanya dengan satu kepemilikan, Twitter Inc merupakan perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek New York sejak November 2013. Kepemilikannya pun terbagi menjadi beberapa bagian mulai dari organisasi investasi, perusahaan ritel, perusahaan swasta, hingga pemangku kepentingan individu.
Berdasarkan pengajuan terbaru dengan Komisi Sekuritas Bursa AS sebelumnya, diketahui bahwa Elon Musk telah berhasil menjadi pemegang saham mayoritas dan mengantongi sebanyak 9,6% saham perusahaan tahun ini. Selain itu, saham Twitter juga dimiliki oleh Vanguard Group sebagai pemegang saham institusional terbesar dengan persentase mencapai 9,36%.
Kepemilikan saham terbesar kedua dipegang oleh Blackrock Fund Advisors New York City dengan persentase 6,72%. Beberapa daftar pemegang saham Twitter lainnya antara lain SSgA Funds Management Inc, Pentwater Capital Management LP, dan Fidelity Management & Research.