Cemerlang Masa Muda
Setelah selesai menempuh program S1, Anies menjadi Peneliti Pusat Antar Universitas Ekonomi Universitas Gadjah Mada dan dan menjadi koordinator proyek di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM.
Kemudian, Anies menyelesaikan studi doktor pada tahun 2004, ia sempat bekerja sebagai manajer riset di IPC, Inc. Chicago yang merupakan sebuah asosiasi perusahaan elektronik sedunia.
Anies bergabung dengan kemitraan untuk reformasi tata kelola pemerintahan. Itu merupakan sebuah lembaga non-profit yang fokus pada reformasi birokrasi di berbagai wilayah di Indonesia dengan menekan kerjasama antara pemerintah dengan sektor sipil.
Selain itu, Anies menjadi direktur riset The Indonesian Institute yang merupakan lembaga penelitian kebijakan publik.
Rektor Paramadina pada tahun 2007
Tak main-main Anies yang terkenal laki-laki pintar dan pandai bergaul ini dinobatkan sebagai rektor termuda di Indonesia, saat usianya menginjak 38 tahun. Dengan membuat strategi yakni mencengangkan Paramadina Fellowship atau sebuah program beasiswa Paramadina. Beasiswa tersebut meliputi biaya kuliah, buku serta biaya hidup.
Selain itu, ia merupakan ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Anies yang dikenal sebagai pencetus Indonesia Mengajar. Gerakan ini adalah generasi muda yang direkrut sebagai pengajar muda di Sekolah Dasar dan masyarakat selama satu tahun.
Pada tahun 2013 Anies mulai terjun ke dunia politik dengan mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Anies melakukan konversi dengan cara kampanye ke berbagai daerah, membentuk komunitas relawan, serta turun tangan. Dengan gagasan yang dibuatnya yaitu untuk mengajak semua orang untuk ikut terlibat dalam mengurus negeri dan ikut turun tangan. Gagasannya terbukti dengan membuat Gerakan Turun Tangan yang dalam waktu satu tahun berhasil mengumpulkan lebih dari 300.000 relawan tanpa bayaran. Namun, sayangnya ia tidak menang.