sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Berdirinya Roti Breadtalk, Anak Nelayan yang Kini Punya Gerai di Seluruh Dunia

Inspirator editor Aiq Haidar
31/01/2023 15:53 WIB
Kisah berdirinya Roti Breadtalk menjadi topik pembahasan yang sangat menarik untuk kita ulik. Apalagi dengan gerai yang telah tersebar luas di Indonesia.
Kisah Berdirinya Roti Breadtalk, Anak Nelayan yang Kini Punya Gerai di Seluruh Dunia (Foto: MNC Media)
Kisah Berdirinya Roti Breadtalk, Anak Nelayan yang Kini Punya Gerai di Seluruh Dunia (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kisah berdirinya Roti Breadtalk menjadi topik pembahasan yang sangat menarik untuk kita ulik. Apalagi dengan gerai yang telah tersebar luas di Indonesia baik di tempat perbelanjaan pasti mudah untuk kita jumpai.

Didirikan oleh seorang pria yang berasal dari negeri singa, George Quek berhasil mengembangkan bisnis hingga menjamur ke berbagai negara terkhusus Indonesia. Siapa sangka penemu Breadtalk ini, bukan lahir dari keluarga yang berada.

Lantas bagaimana kisah selengkapnya, mari simak perjuangan sukses berdirinya Roti Breadtalk dibawah ini yang telah tim IDXChannel ringkas untuk Anda.

Kisah Berdirinya Roti Breadtalk

Lahir di Singapura, dari ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga serta ayah yang merupakan seorang pedagang sayuran namun beralih kerja menjadi nelayan ini pun tak mematahkan semangat George Quek untuk tetap berusaha menggapai impiannya.

Saat kecil Quek diketahui memiliki sifat pemalu, serta telah memiliki beragam prestasi dibuktikan dengan penghargaan yang berhasil ia raih dalam aspek seni. Karena kepiawaiannya dalam talenta seni inilah ia mengenyam pendidikan di Singapore Art Academy.

Dengan keterbatasan biaya yang harus dihadapi, membuat Quek memutar otak untuk bekerja sembari menuntut ilmu. Ia pun memulai kerja sebagai seorang teknisi Listrik.

Menapaki usia dewasa, membuat Quek mendapat panggilan tugas negara. Ia menjalani dinas militer selama kurang lebih 5 tahun dengan pangkat terakhir yang disandangnya adalah Sersan Mayor. 

Setelah berakhir masa tugas, Quek berkelana ke HongKong dan bekerja di sebuah  mall yaitu Parklane Shopping Mall. Dalam kios kerajinan ini, Quek berprofesi membuat pahatan logam dan juga kayu serta menjual gula-gula janggut naga.

Berkat gula-gula janggut naga yang terkenal pada zaman itu, Quek bertemu dengan Katherine Lee Lih Leng yang menjadi istrinya. Setelah itu pada tahun 1982, mereka pergi ke Taipei serta mendirikan kedai gula-gula janggut naga sebagai mata pencaharian dengan modal usaha yang berasal dari sang ayah. 

Menjadi pengusaha pemula, menjadikan bisnis yang naik turun hingga membuat Quek beserta istri mencari ide demi melebarkan usahanya. Dengan kegigihan tersebut mereka berjaya membuka 5 gerai cabang gula-gula janggut naga dengan penghasilan  sebesar USD240,000 setiap bulannya.

Peluang Bisnis Baru

Anugerah bisnis gula-gula yang meroket tajam, menjadikan Quek mengembangkan bisnis serta membuka peluang usaha baru di dunia kuliner. Ia membuka toko Bak Chor Mee alias Mie Babi Cincang khas negara Singapura di pasar Taiwan

Tidak seperti usaha sebelumnya yang mengalami masa kejayaan. Toko mie yang dinamai Singa ini terpaksa harus gulung tikar setelah 3 bulan beroperasi dikarenakan pengelolaan yang kurang baik.

Kegagalan tersebut tak membuat Quek patah arah. Dari penurunan tersebut malah membuat ia semakin bertekad mendirikan kembali usaha makanan tetapi dengan menu berbeda.

Quek berkolaborasi dengan chef ahli dan menciptakan menu baru seperti mie udang, sate, serta nasi hainan yang tentunya cita rasa disesuaikan dengan lidah warga lokal untuk menarik konsumen.

Keberhasilan pun kembali mendatangi usahawan Quek, dari sana ia berhasil membangun 21 toko cabang dan 3 gerai lain yang menyajikan sajian ice cream. Di tahun 1992, Quek beserta keluarga merasa rindu dengan tanah kelahiran sehingga memutuskan untuk menjual saham toko Singa tersebut.

Karena kecintaannya terhadap dunia usaha, menjadikan Quek membuka bisnis roti di Singapura pada tahun 2000. Dari sinilah Breadtalk mulai terbangun, serta mengusung konsep unik yaitu Open Kitchen atau dapur terbuka membuat para pelanggan dapat menyaksikan secara langsung pembuatan roti tersebut.

Penyajian masih fresh tersebut mampu menarik minat konsumen dan laris dipasaran. Kesuksesan ini membuat Quek berani memasukkan perusahaan dagang Breadtalk Group Limited dalam bursa dagang Singapura di tahun 2003. 

Kini usaha toko roti tersebut mulai bekembang dan meluas ke mancadengara, terbukti dengan dibukanya 2000 kedai yang mampu menjajakan sajian kue yang memiliki mutu yang baik.

Itulah, kisah berdirinya roti Breadtalk yang sangat inspiratif bagi Anda. Semoga dapat bermanfaat serta menambah wawasan Anda.

Halaman : 1 2 3 4
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement