Meski begitu, Quek tetap mempertahankan bisnis kedai tersebut dengan mendatangkan koki berpengalaman serta menambah varian menu seperti nasi ayam hainan, mie udang, hingga sate.
Usaha tersebut membuahkan hasil, sudah ada kurang lebih 21 cabang dan juga 3 cabang untuk usaha es krim yang di buat oleh Quek. Pada 1992 saham kedai Singa dijual oleh Quek dan Ia memutuskan untuk kembali ke kampung halaman.
Pada tahun 2000, Quek mendirikan usaha roti dengan nama BreadTalk. Usaha tersebut mengusung konsep dapur pembuatan roti yang dibuat terbuka, agar pelanggan bisa melihat proses pembuatannya.
BreadTalk Group Limited sudah melantai di Bursa Singapura sejak 4 Juni 2003. Kini sudah kurang lebih ada 2.000 gerai yang di bangun oleh Quek dengan menjual roti-roti berkualitas.
Demikianlah sedikit kisah berdirinya roti Breadtalk. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat untuk Anda.