Arseto akhirnya mau melepas Indriyanto, namun mereka memberikan nilai transfer yang sangat kecil, yakni hanya Rp100. Membuat Indriyanto menjadi pemain termurah dalam sejarah transfer sepak bola sampai saat ini.
Julukan itu sempat membuat Indriyanto merasa tertekan. Ia dibuat kaget karena julukan mister cepek itu disematkan padanya, padahal dia sendiri pun tidak tahu apa-apa. Indriyanto mengaku, dia bahkan pernah dilempari koin seratus rupiah setiap kali bermain di pertandingan luar sepertin di Medan, Bandung, atau Padang.
Panggilan mister cepek rasa-rasanya cukup menjatuhkannya saat itu. Bagaimana tidak, gara-gara nilai transfer yang diberikan Arseto itu, sampai saat ini Indriyanto akan dikenal sebagai pemain dengan nilai transfer termurah.
Padahal, Indriyanto benar menunggu Arseto menyodorkan kontrak kepadanya. Dia menunggu kepastian, namun tak kunjung diberikan. Saat itu, Indriyanto tak terikat apa pun dengan Arseto, bahkan perjanjian dengan manajemen pun tidak ada.
Maka adalah langkah logis jika Indriyanto saat itu menerima tawaran Pelita Jaya. Kemudian barulah Arseto bereaksi dan mengakui bahwa Indriyanto pernah tergabung dengan klubnya.