Dalam tulisannya, Soewardi kerap menyampaikan kritik terhadap Belanda. Tulisannya pun terkenal tajam, sehingga mampu membangun semangat anti kolonial di kalangan pembacanya.
Dengan profesi dan tekad yang ia emban, maka tak mengherankan jika Soewardi tercatat aktif di beragam organisasi. Ia pernah menjadi seksi propaganda Boedi Oetomo. Ia mendirikan Indische Partih bersama Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo pada 1912.
Indische Partij adalah partai politik pertama di Indonesia yang beraliran nasionalisme. Tujuan pendirian partai ini adalah kemerdekaan Indonesia, namun pendaftaran badan hukum partai ini ditolak oleh Belanda.
Namun Soewardi tak menyerah. Ia kembali mendirikan organisasi lain. Ia terlibat dalam pendirian Komite Boemipoetra yang berdiri pada 1913. Komite ini mengkritik pemerintah kolonial Belanda yang berencana menggelar pesta perayaan yang biayanya diambil dengan memungut uang dari rakyat.
Lagi-lagi, Soewardi melancarkan kritiknya lewat tulisan berjudul Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (satu untuk semua, tetapi semua untuk satu juga) dan Als Ik Eens Nederlander Was (seandainya aku seorang Belanda).