Berkat usahanya membersihkan dan menjadikan sungai di lingkungannya menjadi peternakan ikan, Sungai itu kini dijadikan objek wisata dan rumah makan yang populer dengan nama Watergong, yang asal katanya berasal dari kata “Waterboomnya Mbah Bagong”.
“Awalnya mau saya kasih nama lepen kencono yang artinya sungai emas, tapi belum sempat saya kasih nama, banyak anak-anak yang mandi, dan tiap saya tanya, katanya mau mandi di watergong, saya tanya dimana itu, waterboomnya Mbah Bagong. Jadi ini namanya watergong yang ngasih nama anak-anak gitu,” jelas Mbah Bagong.
Itulah kisah inspiratif tentang Mbah Bagong, pemilik rumah makan dan objek wisata Watergong Klaten yang berhasil mengubah sungai yang dulunya penuh sampai kini diisi oleh jutaan ikan yang menjadi manfaat untuk masyarakat di sekitarnya. (NKK)
Penulis : Rizky Aulia