Tidak patah semangat, Qonny melihat peluang usaha di bidang ternak ayam yang digeluti sang ayah. Kebetulan juga, ayahnya menjabat sebagai
Ketua Kelompok Tani Ternak Ayam Sentul Taruna Guna Bakti.
Dari sana, Qonny mulai mengikuti jejak sang ayah dan belajar segala hal tentang beternak ayam Sentul mulai dari nol, termasuk pemilihan bibit unggul hingga analisis kelayakan usaha.
“Cuma banyak melihat situasi di desa lalu melihat abah juga akhirnya terinspirasi mungkin, ya, lihat abah ternak ayam sepertinya ini potensi besar pikir saya,” lanjut Qonny.
Dengan ketekunannya, Qonny memulainya dengan memelihara 20 ekor kemudian meningkat menjadi 100 ekor sampai akhirnya ia mampu menghasilkan day old chicken (DOC/ayam berumur di bawah 10 hari) dari tabungan hasil kerjanya.
Qonny juga mengatakan kendala sekaligus potensi dalam industri peternakan, yaitu pakan. Dari sini, pengusaha berusia 27 tahun ini melihat potensi untuk memperlebar usahanya dengan berinovasi melalui produksi pakan ayam bersama ayahnya.