Suriadi sendiri adalah satu-satunya anak dari generasi keempat yang melanjutkan usaha tahu Bungkeng ini. Padahal dalam keluarga intinya, ia memiliki enam saudara lain. Keenam saudaranya memilih jalan karier yang lain.
Dalam sehari, Suriadi bisa memproduksi 1.000-2.000 potong tahu. Namun saat musim liburan, ia bisa memproduksi hingga lima kali lipatnya. Saat ini, satu tahu Bungkeng dijual seharga Rp1.000 per potong.
Keunggulan tahu Sumedang asli berada pada jenis air yang digunakan untuk produksi. Air di Sumedang, menurut Suriadi, lebih manis. Sehingga berpengaruh pada cita rasa tahu yang dihasilkan.
“Ciri khas tahu Sumedang itu kadar airnya. Jadi bukan tahu yang padat, banyak air yang keluar saat digoreng, itu yang membuat tahu Sumedang ada rongganya. Ini khas dan terbukti disukai banyak orang,” lanjut Renata.
Di warung Suriadi sendiri, tahu Sumedang biasanya disajikan dengan saus tauco. Sedangkan di daerah lain, tahu Sumedang disajikan dengan sambal cocolan lain. Umumnya sambal kecap.