Yasa menyasar segmen remaja pria dari kalangan menengah. Ia mematok harga produk tak lebih dari Rp500.000 dan menjualnya secara online. Yasa tak memiliki pabrik, namun ia bekerja sama dengan beberapa pabrik untuk memproduksi barang-barang Men’s Republic.
Awalnya Yasa membuat dan menjual sepatu kasual untuk pria. Seiring brandnya semakin populer, produk yang ia tawarkan pun kian beragam, mulai dari pakaian dalam, jaket, juga sandal khusus pria.
Pada masa keemasannya, Men’s Republic mampu menjual 500 pasang sepatu setiap bulan. Pelanggannya tak hanya berasal dari Indonesia, sebab barang-barangnya dikirim hingga Hong Kong, Makau, Filipina, Malaysia, Taiwan, hingga Nigeria.
Yasa mampu mengantongi omzet hingga Rp200 juta setiap bulan, dan meraup laba bersih 40% dari hasil penjualan itu. Dengan brand yang kian besar, Yasa akhirnya mendirikan PT Paramita Singgih untuk menaungi bisnisnya.
Meskipun sempat berjaya hingga berhasil ekspor, lagi-lagi usahanya terkena pukulan hingga ia harus menghentikan operasionalnya. Pada 2021, Yasa mengumumkan bahwa Men’s Republic berhenti beroperasi.