Market Watch
Last updated : 16:15 WIB 31/05/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,633.26
  • -3.16
  • -0.05%
  • LQ45
  • 949.67
  • +6.57
  • +0.7%
  • IDX30
  • 494.61
  • +4.07
  • +0.83%
  • JII
  • 530.52
  • -7.10
  • -1.32%
  • HSI
  • 18,216.91
  • -17.36
  • -0.1%
  • NYSE
  • 14,887.14
  • -107.50
  • -0.72%
  • STI
  • 3,160.78
  • +1.98
  • +0.06%
Currencies
  • USD-IDR
  • 14,990
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 7
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 943,493
  • -0.08%
  • -786
  • Minyak
  • 1,028,614
  • -1.21%
  • -12,592

Kisah Inspiratif Yasa Singgih Pengusaha Muda yang Berulang Kali Bangkit dari Kegagalan

Inspirator
Kurnia Nadya
29/03/2023 16:59 WIB
Yasa Singgih adalah pengusaha muda yang berulang kali gagal, namun tetap bangkit untuk mengembangkan bisnis baru.
Kisah Inspiratif Yasa Singgih Pengusaha Muda yang Berulang Kali Bangkit dari Kegagalan. (Foto: MNC Media)
Kisah Inspiratif Yasa Singgih Pengusaha Muda yang Berulang Kali Bangkit dari Kegagalan. (Foto: MNC Media)

IDXChannelKisah inspiratif kali ini datang seorang pengusaha muda, Yasa Singgih, yang telah berulang kali gagal dalam berbisnis. Namun dari kegagalannya itu, Yasa berhasil membangun bisnis yang lebih mapan dengan omzet ratusan juta rupiah per bulan. 

Yasa Singgih adalah pria kelahiran 23 April 1995, ia juga seorang lulusan komunikasi marketing di Binus University. Ia mengenyam pendidikan master strategic management di Binus Business School. 

Yasa pernah menjadi CEO Men’s Republic, sebuah brand fashion lokal yang sempat berhasil ekspor produk hingga Nigeria. Men’s Republic kini telah berhenti beroperasi dan Yasa melakukan rebranding, usahanya sekarang tergabung dengan holding Fortius Distributions Indonesia. 

Perjalanan bisnis Yasa melewati beragam lika-liku, ia berulang kali menutup bisnisnya. Namun kegagalan itu tak pernah menghentikan semangatnya untuk terus berwirausaha. Ia kini menjabat sebagai co-founder dan CEO Fortius Distributions Indonesia. 

Bagaimana kisah inspiratif tentang perjalanan karier Yasa Singgih? Dilansir dari Finansialku.com (29/3), simak ulasannya berikut ini. 

Kisah Inspiratif Yasa Singgih: Gagal Bukan Akhir dari Segalanya 

Yasa sebetulnya tak pernah bercita-cita sebagai pengusaha. Dulu ia berpikir kariernya akan sama seperti orang pada umumnya, yakni bekerja kantoran. Bayangan masa depan dalam kepala Yasa adalah bersekolah, bekerja hingga menjadi manajer. 

Namun terjadi titik balik dalam hidup yang membuatnya mengubah pandangannya tentang masa depan. Pada saat ia duduk di bangku kelas 3 SMP, sang ayah terkena serangan jantung yang mengharuskannya untuk menjalani operasi pemasangan ring. 

Akan tetapi, alih-alih menyetujui operasi, sang ayah malah menolak dan meminta agar uang operasi itu untuk membiayai kebutuhan sekolah anak-anaknya. Dari situlah, Yasa mulai terpikir untuk mandiri mencari penghasilan. 

Ia memulai kemandiriannya dengan menjadi MC di berbagai acara. Mulai dari seminar, perlombaan, talkshow, bahkan acara ulang tahun. Kemudian pada usia 15 tahun, ia pernah berjualan lampu hias secara online. 

Namun usaha itu terpaksa tutup karena distributor tak lagi mampu menyuplai barang untuknya. Yasa kemudian banting setir ke bidang fashion saat ia menginjak usia 16 tahun. Ia berjualan kaos saat itu. 

Modal awalnya adalah Rp700.000, ia nekat membuat desain sendiri untuk produksi kaosnya. Namun lagi-lagi, usahanya itu mesti dihentikan karena tak laku. Yasa tak menyerah, kali ini ia memutuskan untuk mengambil barang dari Tanah Abang. 

Brand Men’s Republic akhirnya terlahir sesudahnya. Ia memasarkan produknya lewat Twitter, BBM, dan blog. Usahanya ini sempat menuai hasil yang lumayan, sampai akhirnya ia punya modal cukup untuk membuka bisnis minuman. 

Bisnis yang diberi nama ‘Ini Teh Kopi’ itu dibuka pada 2012. Ia menjual minuman kopi rasa duren, gerainya dibuka di Kebon Jeruk. Enam bulan kemudian ia sudah bisa membuka cabang baru di Mall Ambassador, Jakarta Selatan. 

Lagi-lagi, ia gagal mengelola bisnis tersebut. Ia bangkrut hingga harus merugi Rp100 juta. Ini Teh Kopi akhirnya ia tutup pada 2013, setahun setelah ia kelola. Bisnis kaosnya pun ia hentikan. Kegagalan ini pun tak menyurutkan semangatnya untuk berbisnis. 

Saat itu usianya sudah beranjak 19 tahun, dan ia kembali menjajal bisnis fashion. Namun kali ini dengan konsep yang lebih matang, berbekal dari pengalamannya di masa lalu. Yasa kembali menggunakan brand Men’s Republic untuk bisnisnya ini. 

Yasa menyasar segmen remaja pria dari kalangan menengah. Ia mematok harga produk tak lebih dari Rp500.000 dan menjualnya secara online. Yasa tak memiliki pabrik, namun ia bekerja sama dengan beberapa pabrik untuk memproduksi barang-barang Men’s Republic. 

Awalnya Yasa membuat dan menjual sepatu kasual untuk pria. Seiring brandnya semakin populer, produk yang ia tawarkan pun kian beragam, mulai dari pakaian dalam, jaket, juga sandal khusus pria. 

Pada masa keemasannya, Men’s Republic mampu menjual 500 pasang sepatu setiap bulan. Pelanggannya tak hanya berasal dari Indonesia, sebab barang-barangnya dikirim hingga Hong Kong, Makau, Filipina, Malaysia, Taiwan, hingga Nigeria. 

Yasa mampu mengantongi omzet hingga Rp200 juta setiap bulan, dan meraup laba bersih 40% dari hasil penjualan itu. Dengan brand yang kian besar, Yasa akhirnya mendirikan PT Paramita Singgih untuk menaungi bisnisnya. 

Meskipun sempat berjaya hingga berhasil ekspor, lagi-lagi usahanya terkena pukulan hingga ia harus menghentikan operasionalnya. Pada 2021, Yasa mengumumkan bahwa Men’s Republic berhenti beroperasi. 

Sama seperti usaha-usaha lain, Men’s Republic pun terdampak pandemi. Ia juga mengaku mengalami masalah cash flow. Namun kegagalan—kesekian kali ini—tak juga menghentikan tekadnya untuk terus memutar otak menjalankan bisnis. 

Ia melakukan rebranding Men’s Republic. Usahanya itu kini tergabung dengan holding Fortius Distributions, sebuah perusahaan yang ia dirikan bersama rekannya. Fortius menaungi beberapa brand di bidang lifestyle. 

Demikianlah kisah inspiratif tentang daya juang Yasa Singgih, pengusaha muda yang tak pernah takut akan kegagalan. Di usia muda, Yasa berulang kali gagal, namun ia terus bangkit mencoba usaha-usaha baru. (NKK)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.