Li Lu sangat yakin bahwa pasar berlaku secara irasional, namun berpeluang memberikan banyak potensi kepada para value investor, selama mereka bersedia mengerahkan waktu dan fokus untuk benar-benar menggali fundamental emiten incarannya.
Keberhasilan Li Lu mencatatkan keuntungan dapat dilihat saat ia berinvestasi pada Timberland, perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu, populer dikenal dengan desain boots yang begitu khas.
Saat itu, saham Timberland memiliki P/E ratio hanya 3, dengan market cap USD319 juta, dan aset lancar senilai USD387 juta, serta liabilitas total USD203 juta. Perusahaan ini memiliki nilai aset lancar bersih yang positif, namun dijual di harga yang murah dari nilai bukunya.
Mengapa? Saat itu, Timberland ‘ditinggalkan’ investor karena tengah mengadapi tuntutan hukum. Namun Li Lu yakin performa Timberland akan membaik, apalagi perusahaan itu secara rutin membayarkan utangnya sejak 1996, dan berhasil menurunkan rasio utang terhadap modal secara drastis dalam dua tahun.
Dalam dua tahun berikutnya, bisnis Timberland membaik, dan harga sahamnya meroket hingga 700%, mencatatkan pertumbuhan pendapatan 30% dalam setahun. Li Lu yang saat itu memiliki saham Timberland sebanyak 20% dalam portofolionya, mengantongi keuntungan besar.