Saat diajak temannya untuk mengikuti kuliah terbuka dengan dosen tamu Warren Buffet pada 1993, Li Lu mengira ia akan makan siang ala buffet sembari mengobrol tentang peluang bisnis.
Namun rupanya, ‘buffet’ yang dimaksud temannya adalah Warren Buffet, sang bapak value investor sendiri. Kuliah umum itu membuka mata Li Lu, yang saat itu memang tengah mencari cara terbaik untuk mencari uang.
Ia lantas mengadaptasi cara investasi Warren Buffet, yakni dengan membeli saham-saham perusahaan yang tengah undervalue, namun dengan potensi performa yang cemerlang. Li Lu yang saat itu masih berstatus mahasiswa, sudah berhasil memperoleh return besar.
Prinsip value investing terus dipraktikkannya dalam karier investasinya di kemudian hari. Dilansir dari Netnethunter.com (23/8), konsep value investing sangat menarik baginya, yakni membeli ‘keamanan finansial’ yang menarik di harga yang murah.
“Jika Anda salah, Anda tidak merugi terlalu banyak. Namun jika Anda menang, Anda menghasilkan keuntungan yang sangat besar,” begitu tuturnya.