Cokelat buatannya saat itu yang paling laris adalah potongan cokelat isi buah dan coklat putih dengan potongan ceri.
Keinginan untuk terus berkarir di industri cokelat menjadi sangat luar biasa dan ia mulai bisa memasak cokelat,
Karena kegigihan dan juga dukungan dari suaminya, Okky Dewanto, ia akhirnya berani untuk membuka toko cokelat. Toko pertamanya ini ada di Jakarta Selatan bernama Toko Cokelat sampai akhirnya ia mengubah nama tersebut menjadi Dapur Cokelat.
Dilansir dari laman resmi dapurcokelat.com (16/01) dimulai dengan visi dan semangat untuk menciptakan kue dan kue kering yang luar biasa, bisnis ini dimulai sebagai usaha rumahan. Selama bertahun-tahun ia berhasil mengubah bisnis rumahan tersebut menjadi perusahaan yang kini punya 20 outlet di Indonesia.
Sebagai perusahaan yang besar, Dapur Cokelat memiliki filosofi sebagai mobile station. Filosofi ini didasarkan pada keyakinan bahwa untuk berhasil menawarkan produk cokelat yang inovatif dan berkualitas tinggi kepada pelanggan yang sangat beragam dengan harga yang wajar untuk memenuhi semua selera.