Bermodalkan pengalaman berdagangnya, Sukyanto memberanikan diri untuk membuka usaha es teler. Ia membuat produknya ini dengan bantuan resep dari mertuanya, Murniati Widjaja. Mertuanya pernah memenangi lomba membuat es teler di majalah. Sukyanto memberi nama tokonya dengan nama Es Teler 77.
Pada 1998, Sukyanto melihat peluang bisnisnya bisa ke luar negeri. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka cabang internasional pertamanya di Singapura. Sampai pada tahun keduanya Sukyanto berhasil membuka cabang internasional keduanya di Melboure, Australia.
Hingga kini sudah ada 300 cabang Es Teler 77 diseluruh Indonesia dan luar negeri seperti Australia, Malaysia, dan Singapura.
Sukyanto meninggal dunia pada 11 Desember 2007 dan menyerahkan semua usaha es teler miliknya kepada anak-anaknya.
Inilah kisah sukses Sukyanto dalam membangun bisnisnya dari nol. Kita belajar dari sosoknya yang tangguh dan pantang menyerah, bahwa hidup itu seperti roda yang berputar terkadang dibawah dan diatas. Hingga Sukyanto pintar melihat peluang untuk kemajuan bisnisnya. (NKK)