Akan tetapi nasib baik berada di pihaknya, tiga orang teman SMA-nya yang sudah bekerja berinisiatif untuk patugan dan mengumpulkan uang untuk meminjami Siska, agar dia dapat mendaftarkan diri UGM Fakultas MIPA.
Pada tahun kedua berkuliah di UGM, Siska masih dirundung masalah ekonomi. Ayahnya sangat sedih karena tidak memiliki biaya untuk kuliahnya. Setiap hari Siska berdoa meminta kemudahan, yang kemudian dijawab dalam bentuk beasiswa.
Beasiswa inilah yang membantu Siska merampungkan studinya di UGM, sekaligus melanjutkan pendidikan ke Prancis hingga jenjang S3. Namun sebelum menerima tawaran beasiswa S2, dia pernah bekerja di Buckman Laboratories Pte Ltd.
Perusahaan itu merupakan korporasi multinasional asal Amerika, dia bekerja sebagai sales technical support untuk PT Riau Andalan Pulp and Paper di Riau selama enam bulan.
Itulah kisah sukses anak tukang jahit yang meraih gelar doktor di Prancis.
(Nadya Kurnia)