Selama dari merintis mulai 2017 hingga 2019, Erwin mengatakan bahwa ia bisa menjalankan usahanya tanpa pinjaman ataupun hutang apapun. Ia bisa menjalankan usahanya hanya dengan cara memutar modal awal yang ia punya.
Erwin menjelaskan bahwa ia tidak memiliki latar belakang ataupun ilmu tentang bisnis. Ia juga berasal dari jurusan Teknologi Informatika. Oleh karena itu, pada saat mulai meraba ke bidang ayam ini Erwin merasa sedikit kebingungan.
Saat Erwin sudah merasakan potensi dari usaha ini, ia memberanikan diri untuk membangun gudang di daerah Panumbangan di tanah sewaan pemerintah dengan kapasitas 20 ton.
Karena sudah memiliki tempat dengan kapasitas yang cukup, produksi ayam setiap hari bertambah. Mulai dari satu setengah ton per hari, tiga ton, dan akhirnya bisa produksi hingga 18 ton per hari.
Saat awal merintis masih banyak orang yang tidak yakin dan meragukan usaha yang sedang dijalani oleh Erwin. Namun, berkat dukungan dari sang istri dan keluarganya ia bisa menjalani dan mempertahankan usahanya hingga saat ini.