Rahmi mengaku sebelum melakukan pendampingan oleh Bank Indonesia dan Top Coach Indonesia, Samara Frozen Food hanya menghasilkan omzet sebesar Rp10 juta. Namun saat ini dengan adanya pembeli tetap dari pasar ritel dan online, ia sudah berhasil memiliki 14 karyawan dengan omzet perbulan mencapai Rp130 Juta.
“Alhamdulillah paling banyak perbaikan itu dalam manajemen, karena selama ini buta dalam bidang manajemen jadi memang meraba-raba dan melakukan perbaikan-perbaikan dalam sistem mulai dari produksi hingga pemasaran,” ujar Rahmi.
Pendampingan yang ia terima menambah wawasan dan pemahaman Rahmi soal manajemen produksi. Samara Frozen Food kini menerapkan standar manajemen pencatatan dan pembukuan yang lebih baik. Bahkan mampu menerapkan sistem pelacakan bahan baku, jikalau terdapat komplain dari klien soal mutu produk yang dipasoknya.
Dalam perjalannya Rahmi juga mengalami kendala dalam perputaran modal, namun ia bisa mengatasi masalah tersebut dengan memperbaiki masalah manajemen dengan door to door ke kantor dan membuat perjanjian dengan supplier.
Perusahaan besar seperti Transmart juga melirik produk dari Samara Frozen Food dan memutuskan untuk bekerja sama dengan kontrak selama satu tahun.