Ali rela meninggalkan profesinya sebagai advokat demi mengembangkan bisnisnya ini. Dengan rajin Ali mengikutsertakan Jolley untuk mengikuti bazaar. Dia memberikan tester di samping kemasan Jolley untuk menarik minat konsumen.
Lagi-lagi Ali mendapatkan respon positif dari orang-orang yang mencicipi Jolley. Ali lantas mulai berkreasi dengan rasa, menambah varian rasa kacang hijau goreng. Dia juga menyediakan Jolley dengan kemasan yang berbeda.
Karena snack kacang hijau goreng terbilang langka, maka konsumen pun menunjukkan ketertarikan. Dalam waktu singkat, brand Jolley mulai naik kelas. Ali makin berani mengikuti kompetisi wirausaha dengan membawa Jolley.
Pada tahun pertama, Ali memang hanya mampu mencatatkan penjualan Rp3 juta saja, dan saat kompetisi dia harus bersaing dengan pebisnis makanan ringan senior yang sudah mampu mencatatkan penjualan miliaran rupiah.
Hasil kepercayaan diri dan tekad kuat Ali untuk mengembangkan Jolley berbuah manis. Brand ini membawanya meraih Top 50 Foodstartups Indonesia dari BEKRAF pada 2017, dia juga masuk sebagai Top 5 Finalis Nasional The Big Start Indonesia Season 3 Blibli kategori kuliner.