Slamet akhirnya mendatangi ibunya untuk meminta maaf karena dulu tidak menuruti nasihatnya. Dia juga mengungkapkan keinginannya untuk berwirausaha dengan jualan soto seperti ibunya.
Sang ibu menyanggupi permintaan Slamet untuk mengajarinya cara memasak soto dengan baik, dengan syarat Slamet harus mengajak sang istri untuk diajari cara memasak dan mencari lapak kontrak untuk jualan sebagai bukti keseriusannya.
Saat itu, ibu dan ayahnya memiliki modal untuk membukakan Slamet kios sendiri. Namun sang ibu menyuruhnya mencari lapak kontrak dulu untuk melihat keseriusan Slamet berwirausaha dengan soto semarang.
Slamet memanfaatkan jaringan sales yang dikenalnya selama bekerja 20 tahun untuk mempromosikan warung sotonya. Dia juga memberikan promosi es teh gratis dan tambahan nasi yang lebih banyak dengan password.
“Setiap hari saya fokusnya 20 orang dulu. Setelah sukses, berikutnya nambah target. Konsumen yang datang saat awal buka itu teman-teman saya sendiri, orang-orang lain di sekitar akhirnya penasaran karena warung ramai,” lanjut Slamet.