Bakat yang dimiliki Serra ternyata ditularkan oleh ibu dan ayahnya. Dirinya juga sudah terbiasa melukis kulit kayu sejak kecil. Bahkan saat masih kecil, Serra telah berpikir untuk melestarikan karya seni tersebut.
Hingga pada 2016, kesenian Khombow ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia asal Papua. Pada awalnya kesenian tersebut hanya dapat ditemukan di Kepulauan Asei di Danau Sentani.
Karya seni yang dibuat oleh Serra tersebut dilukis dengan motif berupa hewan dan tumbuhan yang diberikan makna tertentu pada setiap gambarnya. Adapun jenis produk dari kulit kayu yang diproduksi Serra, yakni seperti topi, tas jinjing, dan aksesoris berbingkai.
Kisah sukses Serra Esterlin dimulai pada saat dirinya merantau ke Malang, Jawa Timur untuk menempuh pendidikan dengan mengambil jurusan D3 Akuntansi. Disana ia sudah dikenal sebagai perajin kesenian lukis dari kulit kayu.
Semenjak di Jawa, ia bertekad untuk mengenalkan produk kerajinan tempat ia lahir secara luas. Tak pernah malu dan tetap percaya diri akan karya yang Serra miliki.