sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Taipan China, Pedagang Es Loli Berharta Rp120,5 Triliun

Inspirator editor Akhmad Fajar Eka/SEO
23/08/2022 12:15 WIB
Kisah taipan China yang berikut dapat Anda jadikan kisah yang menginspirasi dalam hidup. Karena kisah hidupnya berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Kisah Taipan China, Pedagang Es Loli Berharta Rp120,5 Triliun. (FOTO : MNC Media)
Kisah Taipan China, Pedagang Es Loli Berharta Rp120,5 Triliun. (FOTO : MNC Media)

Awal Kesuksesan Zong Qinghou

Kisah Taipan China dalam mengawali kesuksesan berasal dari cara dia berkembang ditengah penggabungan paham kapitalisme dan komunisme. Saat Zong di komune berakhir hanya setelah Mao meninggal pada 1976 dan China mengubah kebijakan yang lebih liberal diprakarsai oleh mengadopsi Deng Xiaoping, arsitek penggerak China menuju ekonomi pasar.

Kisah Taipan China, Pedagang Es Loli Berharta Rp120,5 Triliun. (FOTO : MNC Media)

Saat pemerintahan Deng berkuasa, saat itu Zong bekerja sebagai penjual barang-barang konsumen seperti daging, sepeda, dan TV. Karena saat itu China sedang mengalami kekurangan bahan pokok yang dituntut oleh rakyat China. Pria yang saat ini berusia 76 tahun tersebut berhasil mengambil alih toko kelontong dengan dua pensiunan guru dan pinjaman  USD22.000 dari kerabat pada 1987, yang menjadi awal kesuksesan Zong yang menciptakan Wahaha Group.

Langkah pertama yang Zong lakukan adalah dengan memasang iklan di China Central Television dan di surat kabar milik negara. Tak butuh waktu lama produk dari Wahan disukai di beberapa wilayah kecil di China saat memasang iklan setelah 2 minggu. Pada tahun pertama ia berhasil meraup pendapatan sebesar USD15.991. Pendapatan tersebut ditaksir sebagai 50 kali pendapatan per kapita nasional bruto Tiongkok pada zaman itu.

Selanjutnya, ia berhasil mengembangkan usahanya di pedesaan karena memiliki pasar yang tepat dan sedikit persaingannya dengan produk lain. Walaupun ia terbilang mulai sukses dari usahanya yang dirintis, sosok Zong memang pribadi yang hemat dan otokratis. Dia masih sering tidur di kantor lantai enam di markas abu-abu Wahaha di Hangzhou, ibu kota provinsi Zhejiang. 

Serta, sering makan bersama di kantin yang berada di lantai bawah kantornya bersamaan dengan para pekerjanya. Zong memiliki prinsip dalam hidupnya yakni "Ketika Anda miskin, Anda harus memikirkan cara untuk menjadi lebih baik."

Ia hanya pernah mengganti produk jam tangan yang memiliki harga yang mahal. jam tangan tersebut bermerek Vacheron Constantin senilai 48.000 dolar AS, yang Zong beli di Swiss untuk menggantikan Rolex miliknya yang lama. Bahkan, ia juga tidak memiliki pengawal sama sekali. 

Kini ia masuk ke dalam daftar orang terkaya ke 11 di China. Setelah ia sukses menjadi seorang miliarder Zong kerap membantu warga yang tidak mampu di berbagai wilayah di China. Ia berfikir orang yang menjadi kaya lebih awal harus membantu yang lain menjadi kaya. 

Demikian informasi mengenai kisah Taipan China yang dapat menambah wawasan Anda dan tentunya kisahnya yang sangat inspiratif. 

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement