IDXChannel — Di tengah perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial intelligence), seorang miliarder tergerak memanfaatkannya untuk melawan kanker. Sosok tersebut adalah Eric Lefkofsky, salah satu pendiri Groupon, situs e-commerce penyedia kupon diskon di Amerika Serikat.
Namun ia mulai beralih ke sektor teknologi kesehatan, setelah istrinya didiagnosis menderita kanker.
Pada 2015 ia akhirnya mendirikan perusahaanya, Tempus, dengan tujuan bisa membantu pengobatan pasien kanker dengan mengembangkan perangkat lunak AI yang dapat menggabungkan informasi pasien dari tes genomik dengan data dari catatan klinis.
Ia menggunakan pengetahuannya dan pengalamannya selama di Groupon tentang cara menyusun data tidak terstruktur. Hal ini ia lakukan guna bisa mengembangkan perangkat lunak yang dapat lebih menyesuaikan pasien individu dengan terapi kanker yang sesuai.
Dengan mengolah data klinis dari sistem rekam medis dan menggabungkannya dengan data molekuler dan bioinformatika. Maka Tempus akan membantu dokter menilai perawatan mana yang paling cocok untuk pasien.
Sebagian besar pekerjaan Tempus adalah guna mencari petunjuk dalam urutan DNA, dan perusahaan membangun labnya sendiri untuk menjalankan tes demi tujuan itu.
Dengan melakukan penggabungan pengurutan genetik dan teknologi pembelajaran mesin dapat mengubah cara pengobatan tumor.
Awal mulanya Tempus pertama membuat pengujian genetik lebih personal. Proses ini lebih dari yang dia harapkan.
Dilansir dari okezone.com (21/12) “Kami menyadari bahwa kami telah menemukan sesuatu yang lebih besar daripada membuat laporan genomik yang cerdas. Kami telah menemukan cara untuk menghadirkan diagnostik cerdas AI ke layanan kesehatan,” kata Eric.
Tempus saat ini memang masih dalam tahap pemilihan terapi, tapi juga mengembangkan perangkat lunaknya untuk menganalisis kemungkinan kekambuhan kanker pada pasien yang sembuh. (NKK)
Penulis: Mila Pertiwi