Mengutip Forbes, Benny yang memiliki 54% saham melalui perusahaan induknya, Harkatjaya Bumipersada, menjual sebagian sahamnya ke GIC Singapura sesuai kesepakatan sebelumnya.
GIC berinvestasi di Cinema XXI setelah pemerintah Indonesia memutuskan membuka sektor industri film kepada investor asing pada 2016 lalu. Kemitraan strategis memberi GIC call option untuk membeli 22,5% saham di perusahaan saat go public.
Ketika Cinema XXI listing di Bursa, GIC menggunakan opsi tersebut dengan menggunakan harga IPO, sehingga memperoleh saham yang disepakati sebesar USD334 juta.
Cinema XXI, yang memiliki nyaris 60% bioskop di Indonesia, telah mengalokasikan hampir dua pertiga dana IPO untuk melakukan ekspansi jaringan bioskopnya.
Perusahaan saat ini memiliki 225 bioskop dengan 1.216 layar. Perseroan berencana menginvestasikan sebagian dana hasil IPO senilai USD40 juta untuk menambah 80 layar lagi tahun ini.