sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perjalanan Hayao Miyazaki: Animator Kesayangan Penggemar Film yang Benci Peperangan

Inspirator editor Nadya Kurnia
27/01/2023 14:10 WIB
Hayao Miyazaki tak suka dengan peperangan, dan ketidaksukaannya itu tertuang dalam beberapa film garapannya.
Perjalanan Hayao Miyazaki: Animator Kesayangan Penggemar Film yang Benci Peperangan. (Foto: MNC Media)
Perjalanan Hayao Miyazaki: Animator Kesayangan Penggemar Film yang Benci Peperangan. (Foto: MNC Media)

Hayao dan Studio Ghibli

Dilansir dari britannica.com (26/01), Hayo tetap memproduksi karya untuk pasar domestik. Tonari no Totoro hasil karya Miyazaki mulai debut bersama Takahata Hotaru no haka pada 1988. Meskipun kedua film tersebut mendapat respon baik secara kritis, kesuksesan finansial studio dijamin oleh penjualan merchandise Totoro yang fenomenal.

Miyazaki juga memproduksi film terbaru yaitu Majo no takkyubin (Kiki’s Delivery Service) pada 1989 dan Kurenai no buta (Porco Rosso). Pada 1997-an Mononoke-hime (Princess Mononoke) berhasil menjadi blockbuster yang memecahkan rekor box-office Jepang.

Pada Princess Mononoke, ada beberapa tema yang memang sengaja diambil Miyazaki. Seperti konflik antara kemajuan manusia dan keteraturan alam, lalu kegigihan dunia spiritual yang berdampingan dengan duniawi.

Miyazaki menciptakan salah satu film yang memenangkan film Asia terbaik di Hong Kong Film Awards, dan dinobatkan sebagai fitur animasi terbaik di Academy Awards 2003, yaitu Sen to Chihiro no kamikakushi atau Spirited Away yang tayang pada 2001.

Di Jepang film tersebut juga memenangkan sebagai film terbaik di Penghargaan Akademi Jepang 2002 dan menggantikan Titanic sebagai film terlaris dalam sejarah Jepang.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement