Pada saat yang sama Nestle sedang mengerjakan formula yang akan menjadi dasar salah satu minuman favorit Australia. Butuh waktu empat tahun untuk Milo bisa dikembangkan.
Mayne yang bekerja 80 jam seminggu, akhirnya ia berhasil menggabungkan bahan-bahan yang dibuat khusus oleh Nestle yaitu coklat, susu kental manis dan ekstrak susu.
Ia perlu meyakinkan para eksekutif Nestle untuk mau menerima produknya tersebut, bahkan orang Swiss tidak menyangka kalau Mayne mampu mengembangkan minuman tersebut.
Milo Masuk Pasar Indonesia
Dilansir dari laman resmi milo.co.id (31/01), Milo mulai hadir di Indonesia sejak tahun 1974, memberikan produk berkualitas untuk anak Indonesia. Karena mendapat respon yang positif, Milo mulai diproduksi di Indonesia pada 1980 di pabrik Waru Jawa Timur, dengan kemasan kaleng jd ikonik saat itu.
Milo mulai beralih ke kemasan boks pada 2000 dan berpindah pabrik ke Pabrik Kejayan, Jawa Timur. Selama tahun berjalan, Milo terus berinovasi seperti menciptakan produk UHT pertama kali pada 2009.