IDXChannel – Nama Eddy Sugianto menjadi sorotan usai dirinya berhasil masuk menjadi anggota baru orang terkaya baru di Indonesia versi Forbes saat ini.
Tingginya harga komoditas batu bara membuat sederet pengusaha di sektor ini turut banjir rezeki. Salah satu pengusaha yang berhasil masuk deretan orang terkaya RI berkat bisnis
batu bara ini adalah Eddy Sugianto.
Siapakah Eddy Sugianto? Bagaimana profil lengkapnya? Simak ulasan lengkap IDXChannel berikut ini.
Profil Eddy Sugianto
Eddy Sugianto merupakan Komisaris Utama PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL). Ia merupakan lulusan Tjheng Qiang Chinese School tahun 1963. Pengusaha berusia 76 tahun ini menjabat sebagai Komisaris Utama Prima Andalan Mandiri Tbk sejak tahun 2005 silam.
Perusahaan batu bara ini didirikan dengan dua induk perusahaan yakni Edika Agung Mandiri dan Prima Andalan Utama. Perusahaan milik Eddy Sugianto ini juga termasuk dalam deretan perusahaan yang turut kecipratan berkah dari lonjakan harga batu bara saat ini.
Hal tersebut pun berhasil mengantarkan Eddy Sugianto sebagai nama baru dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Dilansir dari laman resmi Forbes (25/11), harga saham PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL) miliknya mengalami lonjakan drastis hingga lebih dari dua kali lipat dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Hal inilah yang lantas mendorong peningkatan kekayaan Eddy Sugianto yang saat ini tercatat telah mencapai USD1,2 miliar. Jika dirupiahkan dengan hitungan kurs saat ini, kekayaan Eddy Sugianto menembus angka Rp18,8 triliun (Rp15.700 per USD).
Keluarga Eddy Sugianto sendiri menguasai sekitar 70% saham perusahaan secara langsung dan tidak langsung lewat perusahaan induk Edika Agung Mandiri dan Prima Andalan Utama.
Perusahaan milik Eddy Sugianto tersebut juga tercatat berhasil mengakuisisi penambang batu bara Mandiri Intiperkasa, kontraktor batu bara Mandala Karya Prima, serta perusahaan pelayaran batubara Maritim Prima Mandiri pada tahun 2011 lalu.
Perusahaan telah memperoleh kontrak batu bara sejak 1994 untuk area dengan luas mencapai 50 ribu hektare di Kalimantan Utara. Area tersebut juga merupakan salah satu pusat batu bara terbesar di Indonesia. Adapun Mandiri Intiperkasa sebelumnya juga telah beroperasi sejak tahun 2004 dan menjual batu bara dengan merek Mandiri Coal.
Adanya lonjakan harga batu bara beberapa waktu ini pun berhasil mengantarkan Prima Andalan Mandiri dengan produknya Mandiri Coal mencatatkan pendapatan fantastis.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di laman resmi perseroan, pada kuartal III/2022 ini perusahaan Eddy Sugianto ini berhasil mencatatkan pendapatan hingga USD746,5 juta atau sekitar Rp11,68 triliun.
Pendapatan ini mengalami pertumbuhan hampir dua kali lipat dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Adapun laba bersih perusahaan di kuartal III/2022 ini menembus angka USD256,2 juta atau sekitar Rp4 triliun.