Yoshua sendiri adalah seorang lulusan Universitu of California, jurusan managerial economics. Sebelum akhirnya mendirikan Jago Coffee, Yoshua juga pernah mendirikan coffee shop bernama Common Ground pada 2010.
Hingga hari ini, Common Ground masih eksis dan dapat dikunjungi di beberapa titik di Jakarta. Tak puas dengan Common Ground, Yoshua yang telah memiliki bekal meracik kopi sendiri, membuka Jago Coffee pada akhir 2019.
Meskipun secara konsep sama dengan kopi starling, Kopi Jago tidak menggunakan kopi sachetan, melainkan menggunakan kopi racikan ala kafe dan barista. Tiap gerobak sudah dibekali es batu dan kopi siap minum.
Pedagang hanya perlu memasukkan es batu ke kopi, lalu pembeli dapat membayar secara tunai ataupun nontunai. Gerobak Jago Coffee dapat berkeliling dari satu titik ke titik lainnya, atau mangkal di satu lokasi untuk beberapa saat.
Sejak mendirikan Jago Coffee, Yoshua masih menjabat sebagai CEO sampai hari ini.
Itulah informasi singkat tentang siapa owner Kopi Jago.
(Nadya Kurnia)