Pabrik pengolahan dan penjualan kopi ini bahkan telah bertahan hingga 92 tahun atau hampir satu abad. Di tangan generasi kedua yakni Widya Pratama, Kopi Aroma telah mengalami revitalisasi yang membuat bisnis ini eksis hingga saat ini.
Widya telah mengambil alih pengelolaan bisnis tersebut sejak tahun 1971. Pemilik dan Direktur Kopi Aroma tersebut selalu berusaha untuk mempertahankan keaslian dan kekhasan Kopi Aroma.
Dalam sebuah wawancara bersama tim MNC Portal Indonesia, Widya menuturkan bahwa bisnis tersebut nyaris tumbang antara kisaran tahun 1960-1970. Saat itu, ayah Widya semakin tua, namun belum ada yang bisa diandalkan untuk membantu jalannya bisnis Kopi Aroma.
“Sudah berantakan tapi tidak sampai tutup. Masih cukup untuk makan keluarga. Tapi benar-benar goyah,” kenang Widya seperti dikutip dari pemberitaan sebelumnya.
Hingga akhirnya, pada 1971, Widya yang kala itu masih menjadi seorang mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (UNPAD) pun memutuskan untuk melanjutkan usaha sang ayah tersebut. Widya membenahi semua lini usaha Kopi Aroma yang sempat terbengkalai hingga akhirnya kembali maju. Hingga saat ini, kondisi bisnis Kopi Aroma Bandung sudah sangat stabil. Meski demikian, Widya sendiri tak mematok omzet yang tinggi.
Itulah ulasan mengenai siapa pemilik Kopi Aroma Bandung yang menjadi ikon kopi legendaris di Kota Kembang.