2. Kepemilikan Surat Berharga
Sumber kekayaan Nadiem Makarim juga berasal dari kepemilikan surat berharga yang nilainya ditaksir mencapai Rp 5.590.317.273.184 (Rp 5,5 triliun). Dia juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp 12.271.733.513 (Rp 12,2 miliar) dan harta lain senilai Rp 3,4 miliar. Nadiem memiliki utang Rp 790.761.956.789 (Rp 790 miliar).
3. Kepemilikan Tanah dan Bangunan
- Tanah Seluas 24739 m2 di KAB / Kota Rote Ndao, Hasil Sendiri Rp. 176.883.850.
- Tanah Seluas 2700 m2 di KAB / Kota Gianyar, Hasil Sendiri Rp. 2.160.000.000.
- Tanah dan Bangunan Seluas 166 m2/166 m2 di KAB / Kota Jakarta Selatan, Hasil Sendiri Rp.1.981.210.000.
- Tanah dan Bangunan Seluas 567 m2/485 m2 di KAB / Kota Jakarta Selatan, Hasil Sendiri Rp.15.741.621.000.
- Tanah dan Bangunan Seluas 885 m2/560 m2 di KAB / Kota Jakarta Selatan, Hasil Sendiri Rp.26.922.255.000.
- Tanah dan Bangunan Seluas 190 m2/190 m2 di KAB / Kota Jakarta Selatan, Hasil Sendiri Rp.4.000.000.000.
- Tanah dan Bangunan Seluas 1379.81 m2/101.4 m2 di KAB / Kota Jakarta Selatan, Hasil Sendiri Rp. 4.346.271.000.
4. Kepemilikan Kendaraan
Satu mobil Honda BRIO Tahun 2017, Hasil Sendiri Rp162.000.000. Dia juga memiliki harta bergerak lain senilai Rp 752.313.000.
5. Pendiri Gojek
Nadiem Makarim mendirikan Gojek pada 2010. Awalnya, Gojek hanya menjadi pusat panggilan yang menawarkan pengiriman barang dan layanan ride-hailing dengan sepeda motor.
Gojek kemudian mengakuisisi Kartuku untuk memperkuat GoPay, produk pembayaran nontunai milik Gojek. Hingga saat ini, Gojek menjadi salah satu perusahaan ojek online terbesar di Indonesia yang didapuk sebagai perusahaan unicorn dan decacorn pertama di Indonesia.
6. Biro Konsultasi McKinsey & Company
Setelah lulus pascasarjana dari Harvard University, Nadiem Makarim sempat bekerja di beberapa perusahaan besar di Indonesia. Pada 2006, Nadiem bekerja di McKinsey & Co, sebuah perusahaan biro konsultasi manajemen global asal Amerika yang didirikan pada 1926. Nadiem bekerja di sana hingga 2009.