Menghabisi Cornelis de Houtman
Pada 21 Juni 1599, dua kapal belanda yang dipimpin Cornelis dan Fredereik de Houtman hendak bersandar di pelabuhan Aceh Besar. Namun kedatangan mereka tidak disukai oleh banyak penduduk setempat di daerah-daerah lain, termasuk Aceh.
Kedua kapal itu tertahan di pelabuhan karena sultan tidak mengizinkan mereka untuk masuk ke wilayah Aceh. Bahkan memerintahkan Malahayati dan Inong Balee untuk mengusir dua kapal tersebut.
Pertempuran pun pecah, Inong Balee berhasil menghancurkan kedua kapal tersebut. Di atas kapal Belanda, Malahayati duel satu lawan satu dengan Cornelis de Houtman. Duel itu dimenangkan Malahayati yang bersenjatakan rencong.
Selain menjadi laksamana yang hebat, Malahayati juga dikenal sebagai negosiator yang ulung. Ia pernah menerima utusan Ratu Elizabet I yang hendak membeli rempah-rempah. Misi perdagangan itu suskes karena Malayahati setuju pada tawaran sang utusan yang berniat untuk membeli rempah, bukan untuk berperang.
Ia meninggal dunia pada 1615 dan dimakamkan di dekat benteng yang dulu menjadi markasnya di Desa Lamreh, Krueng Raya. Lewat Keputusan Presiden RI No. 115/2017, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 9 November 2017.