"Pertama, menjelang selesainya MRT Jakarta fase 2A pada 2027, maka pada 2025 bisa menjadi waktu yang tepat bagi pengembang dan pemilik properti untuk mulai merencanakan pengembangan properti komersial dan residensial di sepanjang koridor Thamrin-Kota, seperti retail pendukung, kondominium, dan kantor kecil," katanya.
Selanjutnya, pada Januari 2025, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,75 persen, yang diperkirakan mempengaruhi tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR)yang ditawarkan oleh bank.
"Langkah ini merupakan salah satu faktor yang mendorong optimisme pengembang dalam menyediakan pasokan perumahan baru, karena KPR tetap menjadi metode pembayaran yang paling disukai, terutama untuk rumah tapak," ujarnya.
Rekomendasi ketiga, pada 2025, sektor industri dan logistik di Indonesia diproyeksikan tumbuh melalui kebijakan pemerintah
baru yang berfokus pada lima sektor prioritas, yaitu sumber daya alam terkemuka (pertanian, pertambangan, dan kelautan), industri dasar, layanan, tenaga kerja terampil, dan industri berbasis teknologi.
Keempat, pengembangan mal baru di Jakarta akan terbatas, dengan fokus pengembangan lebih pada renovasi dan reposisi untuk mengikuti perubahan perilaku konsumen dan tren pasar yang berkembang.