sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

3 Saham Peternakan di BEI yang Dapat Dicermati, Profil Usaha dan Kinerjanya

Market news editor Kurnia Nadya
28/10/2025 13:02 WIB
Ada banyak perusahaan terbuka yang menjalankan usaha peternakan sekaligus industri penunjang dan industri yang berkaitan dengan hewan ternak di BEI.
3 Saham Peternakan di BEI yang Dapat Dicermati, Profil Usaha dan Kinerjanya. (Foto: Japfa Comfeed)
3 Saham Peternakan di BEI yang Dapat Dicermati, Profil Usaha dan Kinerjanya. (Foto: Japfa Comfeed)

IDXChannel—Simak profil singkat tentang 3 saham peternakan di BEI. Perusahaan yang bergerak di sektor peternakan dan penunjangnya, tercatat sebagai saham sektor barang konsumer primer. 

Ada banyak perusahaan terbuka yang menjalankan usaha peternakan sekaligus industri penunjang dan industri yang berkaitan dengan hewan ternak. Misalnya produksi pakan ternak, produksi makanan olahan daging, dan sebagainya.

Merangkum beragam sumber, berikut ini adalah profil singkat dan kinerja harga 3 saham peternakan di BEI dengan kapitalisasi pasar terbesar. 

3 Saham Peternakan di BEI, Emiten Apa Saja? 

1. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN

Charoen Pokphand adalah konglomerasi asal Thailand yang membuka lini bisnis peternakannya di Indonesia. Cabangnya di Indonesia menjalankan beragam bisnis di beragam sektor dengan produk utama hewan ternak dan hasil pertanian. 

Mengutip laman CPIN (28/10/2025), kegiatan usaha yang saat ini dilakukan perseroan antara lain: pembibitan ayam ras; rumah potong dan pengepakan daging (unggas/non-unggas); pengolahan dan pengawetan daging; budidaya ayam ras pedaging; sebagainya. 

Selain kegiatan usaha contoh di atas, CPIN juga menjalankan aktivitas perdagangan besar hewan hidup, perdagangan besar daging ayam dan daging ayam olahan, juga industri pengeringan buang, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.

Produk utama yang dihasilkan Charoen Pokphand Indonesia antara lain pakan ternak, ayam pedaging, makanan olahan, dan day old chicks (ayam pedaging, ayam petelur, dan DOC lainnya). 

CPIN mencatatkan sahamnya pada 1991 dengan melepas 2,5 juta saham di harga penawaran Rp1.000 per saham. Pada perdagangan Selasa 28 Oktober 2025, CPIN diperdagangkan di kisaran Rp5.000 per saham. Harga saham CPIN tumbuh 4,99 persen sejak awal 2025. 

2. PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA

Japfa Comfeed juga merupakan perusahaan pakan ternak, bahkan yang terbesar kedua setelah Charoen Pokphand. Namun selain memproduksi pakan ternak, JPFA juga menjalankan kegiatan usaha peternakan. 

Melansir laman resmi perseroan, JPFA memiliki jaringan peternakan komersial ayam broiler atau ayam pedaging di seluruh Indonesia. Selain itu Japfa Comfeed juga memiliki peternakan sapi yang terintegrasi secara vertikal. 

Perusahaan ini memiliki pengembangbiakan sapi potong, fasilitas penggemukan, rumah potong hewan, berikut aktivitas produksi daging bernilai tambah (olahan daging, daging potong, dll). Pada segmen daging sapi, JPFA banyak melayani pelanggan horeka (hotel, restoran, kafe). 

JPFA mencatatkan sahamnya pada Oktober 1989 dengan melepas 4 juta saham di harga penawaran Rp7.200 per saham. Dari IPO ini JPFA mengantongi dana segar sebanyak Rp28,80 miliar. 

Pada perdagangan Selasa 28 Oktober 2025, JPFA diperdagangkan di kisaran Rp2.740 per saham. Sejak awal 2025, harga sahamnya telah tumbuh 45,36 persen. 

3. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN

Malindo Feedmill menjalankan empat lini bisnis utama. Yakni produksi pakan ternak, pertanian komersial, peternakan pembibitan, dan produksi makanan olahan. MAIN memproduksi produk daging olahan dengan merek Sunnygold. 

MAIN memiliki pabrik pakan ternak dengan kapasitas produksi 1,3 juta metrik ton per tahun. Perseroan juga memiliki peternakan ayam petelur dan pedaging yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. 

Malindo Feedmill memiliki fasilitas yang lengkap mulai dari penetasan hingga peternakan. Secara total MAIN mengoperasikan 27 peternakan ayam broiler, dengan kapasitas mencapai 50.000 metrik ton broiler per tahun.  

Peternakan milik perseroan berada di lingkungan yang terawat dan terkontrol dengan konsep Resource Efficient and Cleaner Product (RECP). 

MAIN mencatatkan sahamnya secara perdana pada Februari 2006 dengan melepas 61 juta saham di harga penawaran Rp880. Saat ini (28/10/2025), MAIN diperdagangkan di kisaran Rp920 per saham. Sejak awal 2025, harganya sudah naik 19,48 persen. 

Itulah profil singkat 3 saham peternakan di BEI. 


(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement