IDXChannel – Terdapat 3 tingkatan level saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang perlu diketahui investor sebelum berinvestasi di pasar modal.
Pengelompokan level saham ini dilakukan untuk mengetahui jenis saham sesuai dengan kriteria dan kualitas dari masing-masing saham. Lantas, apa saja tingkatan level saham di Bursa Efek Indonesia ini? IDXChannel merangkum informasi lengkapnya sebagai berikut.
3 Tingkatan Level Saham di Bursa Efek Indonesia
Saham merupakan satu instrumen pasar keuangan yang saat ini tengah populer. Penerbitan saham kerap dilakukan oleh perusahaan yang hendak memperluas aspek pendanaannya. Saham juga kerap dijadikan sebagai instrumen investasi yang menjanjikan karena mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Dalam berinvestasi saham di pasar modal, Anda akan dihadapkan pada berbagai kategori dan level saham. Di BEI sendiri terdapat tiga istilah yang kerap digunakan untuk mengelompokkan saham berdasarkan kriteria dan kapitalisasi pasarnya. Tingkatan level saham di BEI antara lain sebagai berikut.
1. Saham First Liner atau Blue Chip
Level saham first liner merupakan level saham pertama yang kerap disebut juga dengan istilah saham blue chip. Saham-saham yang kerap masuk dalam pengelompokan saham first liner ini adalah saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik dan relatif solid.
Tak hanya itu, saham yang masuk dalam kategori first liner juga merupakan saham yang memiliki volume dan kapitalisasi pasar besar. Saham-saham dalam kategori ini juga rutin membagikan dividen setiap tahunnya. Saham first liner ini kerap direkomendasikan untuk investasi jangka panjang karena cenderung stabil.
Pada umumnya, saham kelompok fist liner ini diisi oleh emiten-emiten yang masuk dalam Indeks LQ45 di BEI. Indeks ini merupakan indeks saham paling likuid di BEI. Beberapa saham yang masuk dalam level first liner ini antara lain ADRO, ANTM, BBCA, BBRI, TLKM, AMRT, ASII, UNVR, BMRI, dan masih banyak lainnya.
2. Saham Second Liner atau Mid Cap
Saham level kedua yakni saham second liner atau biasa disebut dengan istilah mid cap. Saham di kelompok ini cenderung memiliki harga yang fluktuatif. Meski demikian, saham mid cap ini masih cukup likuid dan juga memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Kapitalisasi pasar saham second liner ini di antara kapitalisasi pasar saham first liner dan third liner.
Selain itu, fundamental perusahaan level saham ini juga masih terbilang cukup baik dan berada dalam tahap berkembang. Beberapa contoh saham second liner ini antara lain SIDO, JPFA, LSIP.