2. Terapkan Batas Stop Loss
Seorang investor tidak hanya harus tahu kapan membeli, mereka juga harus tahu kapan mesti stop loss. Atau menjual semua kepemilikan saham untuk menghentikan kerugian agar tak semakin dalam.
Seringkali investor masih dikuasi emosi, sehingga dia bersikeras untuk bertahan di saat harga terus merosot tajam karena yakin suatu saat sahamnya akan naik kembali. Keyakinan itu sebenarnya sah-sah saja asalkan sesuai dengan jenis saham yang dibelinya.
Jika saham yang dibelinya adalah saham-saham blue chip dan profil risikonya agresif, maka tak masalah mendiamkan saham tersebut untuk rebound kapan-kapan. Kunci penentu stop loss harus disesuaikan dengan profil risiko Anda sendiri.
Hitunglah berapa persen kerugian yang sanggup Anda tanggung. Misalnya, jika Anda hanya sanggup merugi 10-15 persen, maka jual-lah saham Anda ketika penurunan harga saham sudah mencapai kisaran angka itu.
3. Perhatikan Fundamental dan Tekninal
Pelajari baik-baik fundamental saham yang Anda beli. Dengan demikian Anda yakin seberapa layak bisnis emiten untuk dibeli sahamnya. Pemahaman tentang fundamental saham berguna untuk mencegah value trap.