Sejak awal, BELI dikembangkan sebagai omnichannel (gabungan offline & online). Blibli mengakuisisi Tiket.com, platform pemesanan tiket perjalanan dan perhotelan, untuk mengekspansi ke sektor pariwisata. BELI juga mengakusisi Ranch Market dan Farmers Market.
BELI menggelar IPO pada 8 November 2022 dengan melepas 17,77 miliar saham ke masyarakat—setara 15 persen dari modal disetor—dengan harga penawaran Rp450 per saham. Dari IPO ini, BELI mengangtongi dana sebesar Rp7,99 triliun.
Pada perdagangan 18 September 2025, BELI ditutup di harga Rp370 per saham. Sehingga kapitalisasi pasarnya mencapai Rp48,99 triliun.
4. PT Fore Coffee Indonesia Tbk (FORE)
Fore adalah gerai kopi yang menjual produk dengan brand Fore. Perusahaan ini didirikan pada 2018, dan merupakan pengembangan dari Otten Coffee, bisnis usaha yang menjual biji kopi dan perlengkapan kopi lainnya.
Sampai akhir 2024, Fore Coffee memiliki lebih dari 200 cabang di kota-kota besar Indonesia. Sebelum akhirnya melantai di bursa, Fore terlebih dahulu didanai oleh East Venture, perusahaan modal ventura yang didirikan oleh Wilson Cuaca.
Selain membuka kedai, Fore juga beroperasi menggunakan aplikasi untuk menambah pengalaman dan benefit bagi pelanggan setianya. Fore mencatatkan sahamnya di bursa pada 14 April 2025 dengan melepas 1,88 miliar sahamnya, setara dengan 21,08 persen dari total modal disetor.
Adapun harga penawarannya adalah Rp188 per saham. Dari IPO ini, FORE sukses menghimpun modal segar dari investor sebanyak Rp353 miliar. Hari ini (18/9/2025), FORE ditutup di harga Rp520 per saham, sehingga market cap-nya mencapai Rp4,64 triliun.
Itulah empat saham startup teknologi di Bursa Efek Indonesia dan perjalanan IPO-nya.
(Nadya Kurnia)