Sementara itu, sampai 1 Agustus 2022, terdapat 29 perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI, dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp19,5 triliun.
“Dengan memperhitungkan jumlah pipeline pencatatan saham saat ini, diperkirakan pada Jumat 5 Agustus 2022, total perusahaan tercatat yang mencatatkan saham di BEI menembus angka 800,” kata Nyoman Yetna.
Sebelumnya pada 2020, total emiten yang mencatatkan saham telah mencapai angka 700. Nyoman mengatakan momentum ini diharapkan menjadi tonggak awal BEI ke depan untuk menjadi bursa yang paling aktif di kawasan Asean.
Pada 2021, BEI merupakan Bursa di Asean dengan pencatatan saham baru terbanyak selama empat tahun berturut-turut.
Menurut Nyoman, tren positif di pasar modal telah dimanfaatkan oleh para pelaku pasar modal dan pemangku kepentingan. Ini termasuk para pemilik perusahaan dalam melakukan pendanaan sesuai kebutuhan dan strategi internal perusahaan masing-masing. (RRD)