IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengklaim bahwa laju intermediasi sektor perbankan dan pasar modal nasional terus menunjukkan tren yang positif.
Salah satu dasar dari kliam tersebut, diantaranya, adalah data per Februari 2022, di mana terjadi pertumbuhan sebesar 6,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) dengan risiko yang juga terkendali, dengan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross hanya sebesar 3,1 persen.
Sedangkan dari segi ketahanan, industri perbankan Indonesia mampu mencatatkan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 25,8 persen. Berbagai data dan klaim tersebut disampaikan Ketua OJK, Wimboh Santoso, di sela kehadirannya di Forum B20, di Amerika Serikat (AS), pekan ini.
"Angka di atas 20 persen ini konsisten terus meski melewati masa pandemi, dan bahkan terus membaik. Hal ini menunjukkan perbankan Indonesia sangat aman menghadapi potensi risiko di masa depan,” ujar Wimboh dalam keterangan resmi, Minggu (24/4/2022).
Selain itu, menurut Wimboh, kinerja di sektor Pasar Modal juga terus menunjukkan tren peningkatan serupa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 14 April 2022 berada pada angka 7.235,53, tumbuh sebesar 9,94 persen secara harian (year to date/ytd), sekaligus mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.