IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) tepat pada Kamis, (10/8/2023), merayakan hari ulang tahun ke-46 diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia.
Tanggal 10 Agustus menandai fase di mana diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia pasca operasional sempat terhenti. Berbagai aspek pertumbuhan pasar modal RI dapat dilihat dari jumlah emiten yang terus meningkat.
Sepanjang 2023, terdapat sebanyak 62 emiten baru yang mencatatkan saham perdana di BEI. Hingga saat ini, lebih dari 800 emiten sudah tercatat di pasar modal Indonesia.
Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami naik 0,36 persen year to date (YTD) ke posisi 6.875,11 per Rabu, 9 Agustus 2023. Kinerja IHSG berada di peringkat ke-3 di ASEAN dan peringkat 9 di Asia Pasifik peringkat. Adapun secara global, kinerja IHSG berada di peringkat ke-31.
Sepanjang 2023, rata-rata volume perdagangan saham tercatat 18,47 miliar saham dengan rata-rata nilai transaksi harian Rp10,23 triliun. Total frekuensi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 1.186.225 kali dan menyebabkan kapitalisasi pasar saham tembus Rp10.040 triliun.
Jumlah investor pasar modal juga mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Sepanjang dua setengah tahun terakhir, menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada 2021 pasar modal RI mengalami kenaikan jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 92,99 persen. (Lihat tabel di bawah ini.)
Adapun pada 2022, terdapat kenaikan jumlah SID sebesar 37,68 persen dan sepanjang tahun ini, secara year to date (YTD), jumlah investor pasar modal sudah mengalami kenaikan 10,75 persen.
Sebagai informasi, SID merupakan nomor tunggal identitas investor pasar modal Indonesia yang diterbitkan oleh KSEI. Pertumbuhan jumlah yang terus positif ini menandakan antusiasme masyarakat terhadap pasar modal RI cukup tingggi dan konsisten.
(DES)